Jakarta 10
Kamu belum masuk atau kamu gak punya akses ke halaman ini. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa sebab:

1. Kamu belum masuk. Isilah form dibawah ini dan coba lagi.
2. Kamu enggak punya akses untuk halaman ini. Apakah kamu ingin mengubah postingan orang lain, mengakses halaman administrasi atau sistem terbatas lainnya?
3. Account kamu mungkin sedang menunggu pengaktifan, atau telah dinonaktifkan oleh Administrator.
Jakarta 10
Kamu belum masuk atau kamu gak punya akses ke halaman ini. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa sebab:

1. Kamu belum masuk. Isilah form dibawah ini dan coba lagi.
2. Kamu enggak punya akses untuk halaman ini. Apakah kamu ingin mengubah postingan orang lain, mengakses halaman administrasi atau sistem terbatas lainnya?
3. Account kamu mungkin sedang menunggu pengaktifan, atau telah dinonaktifkan oleh Administrator.
Jakarta 10
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksAttentionGalleryLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

Share | 
 

 Berhati-hatilah jika berkendaraan...

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
_mbels_
Creative Team
_mbels_

Jumlah posting : 181
Location : __Dibawah langit Diatas Bumi__
Registration date : 07.06.08

Berhati-hatilah jika berkendaraan... Vide
PostSubyek: Berhati-hatilah jika berkendaraan...   Berhati-hatilah jika berkendaraan... Icon_minitimeTue Feb 24, 2009 10:30 am

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jono segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.Jono bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. "Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju.

Prit!

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing. Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jono agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"
"Hai, Jon." Tanpa senyum.
"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?" Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.

"Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."
"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini."

Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.
"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala."
Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu."

Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela. Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.

"Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)".

Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan... ....

Quote :
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati. Drive Safely Guys...
Kembali Ke Atas Go down
leada
JGC10 Lover
leada

Jumlah posting : 129
Age : 53
Location : da_maicint@rocketmail.com.hk
Registration date : 13.06.08

Berhati-hatilah jika berkendaraan... Vide
PostSubyek: Re: Berhati-hatilah jika berkendaraan...   Berhati-hatilah jika berkendaraan... Icon_minitimeTue Feb 24, 2009 3:19 pm

Ketawa Neutral
Kembali Ke Atas Go down
 

Berhati-hatilah jika berkendaraan...

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Jakarta 10 :: Lounge :: Renungan-