Jakarta 10
Kamu belum masuk atau kamu gak punya akses ke halaman ini. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa sebab:

1. Kamu belum masuk. Isilah form dibawah ini dan coba lagi.
2. Kamu enggak punya akses untuk halaman ini. Apakah kamu ingin mengubah postingan orang lain, mengakses halaman administrasi atau sistem terbatas lainnya?
3. Account kamu mungkin sedang menunggu pengaktifan, atau telah dinonaktifkan oleh Administrator.
Jakarta 10
Kamu belum masuk atau kamu gak punya akses ke halaman ini. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa sebab:

1. Kamu belum masuk. Isilah form dibawah ini dan coba lagi.
2. Kamu enggak punya akses untuk halaman ini. Apakah kamu ingin mengubah postingan orang lain, mengakses halaman administrasi atau sistem terbatas lainnya?
3. Account kamu mungkin sedang menunggu pengaktifan, atau telah dinonaktifkan oleh Administrator.
Jakarta 10
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksAttentionGalleryLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

Share | 
 

 Kebohongan Ibu... tuk seorang anak dari lahir hingga dewasaa

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
komenk
Roomers
komenk

Jumlah posting : 23
Age : 42
Location : cijantoenk city
Registration date : 08.06.08

Kebohongan Ibu...   tuk seorang anak dari lahir hingga dewasaa Vide
PostSubyek: Kebohongan Ibu... tuk seorang anak dari lahir hingga dewasaa   Kebohongan Ibu...   tuk seorang anak dari lahir hingga dewasaa Icon_minitimeTue Mar 10, 2009 11:11 pm

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat

manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah


ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari


kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan


terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong


mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.


doa doa doa

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak


laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan


saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi


nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :


"Makanlah nak, aku tidak lapar"


---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA



Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu


senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu


berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan


bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan


yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu


duduk disampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih


menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan.


Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu


menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan


cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan


ikan"


---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA



Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah kakak2ku, ibu


pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api


untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk


menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun


dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan


gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku


berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu


tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak


capek"


---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA



Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi


ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,


ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama


beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah


selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah


disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental


tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.


Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk


ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!"


---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT



Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap


sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,


dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun


semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat


kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang


tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar


maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan


kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk


menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan


nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"


----------KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA



Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan


bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak


mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur


untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang


bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu


memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang


tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya


duit"


----------KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM



Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian


memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika


berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di


perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud


membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati,


bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku


tidak terbiasa"


----------KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH



Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung,


harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di


seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda


tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya


setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan


penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya


terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas


betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat


lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata.


Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti


ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan menangis anakku,Aku tidak


kesakitan kok"


----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.



Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup


matanya untuk yang terakhir kalinya.



Dari cerita di atas, aku percaya teman-teman sekalian pasti merasa


tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "


Coba dipikir-pikir, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu


kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita


untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang


padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk


meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan


ibu yang ada di rumah.



Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar


kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas


apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping


kita.



Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas


apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita


sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan


kembali lagi..



Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita,


lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian


hari.

doa doa doa

semogaa kita dapat merenunginyaa dan terus mengingat bagaimana ibu telah membesarkan kita selama ini















Kembali Ke Atas Go down
 

Kebohongan Ibu... tuk seorang anak dari lahir hingga dewasaa

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Jakarta 10 :: Lounge :: Renungan-